WAISAI,Pabarsatu.com–Pemerintah daerah Kabupaten Raja Ampat melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), menggelar Pelatihan bagi wirausaha di kabupaten Raja Ampat.
Pelatihan tersebut diantaranya, pengelolaan bisnis dan manejemen wirausaha, pelatihan manajemen mutu dan pengelolaan sentra IKM, pelatihan pengelola dan operator UPT/Rumah kemasan, pelatihan prosedur dan dokumentasi negeri.
Pelatihan yang dilaksanakan selama tiga hari, Senin 5 hingga 7 Desember 2022, resmi dibuka oleh Asistes 1 Setda Raja Ampat Drs. Mansyur Syahdan, M. Si, bertempat di Gedung Dharma Wanita, kota Waisai, Raja Ampat.
Bupati Raja Ampat, Abdul Faris Umlati, SE melalui Asisten I Setda Raja Ampat, Mansyur Syahdan menjelaskan, bahwa salah satu agenda pemerintah daerah dalam bidang pembangunan ekonomi adalah peningkatan tarap hidup masyarakat.
Kemampuan daya beli kata dia, tentu merupakan konsekuensi dari tingkat pendapatan yang dihasilkan melalui bentuk usaha barang maupun jasa.

Disebutkan, beberapa persoalan dan kendala yang dihadapi dan menjadi perhatian adalah produktifitas hasil-hasil kegiatan perekonomian masyarakat, yang cenderung tersendat. Seperti pemasarannya, bahan baku yang masih terbatas, factor manajerial, kwalitas, promosi, kemasan, serta faktor geografis.
Menurutnya, yang mempengaruhi keseimbangan ongkos produksi dan distribusi, disamping hal-hal yang menghambat secara teknis seperti kemampuan sumber daya manusia.
Untuk itu, itu mesti menjadi target utama yang harus segera dicari solusinya. Sebagai konsekuensi dari agenda utama pelayanan publik dalam menciptakan kesejahteraan ekonomi masyarakat Raja Ampat.
Yaitu melalui berbagai program dan siasat pengembangan dan pemberdayaan masyarakat, terutama pemberdayaan lembaga-lembaga hirarki pemerintah melalui kebijakan pembangunan maupun pengembangan unit usaha.
“Perlu digaris bawahi, menyangkut unit-unit usaha, perlu kiranya dengan sumber disesuaikan daya daerah dan orientasi pengembangannya yang senada dengan potensi daerah Kabupaten Raja Ampat yaitu Perikanan dan Pariwisata Bahari,” pintanya.
Dalam mencermati persoalan di atas, dirinya menyebut kegiatan tersebut sebagai bahan untuk aktualisasikan pengelolaan kewirausahaan.
“Karena pada dasarnya, sebuah target capaian akan diukur dari kecukupan dan kecakapan yang dimiliki. Unit-unit Usaha, baik perorangan maupun lembaga merupakan sarana yang harus dilengkapi dengan pemahaman mendasar,” ujarnya
Ia berharap dapat menemukan jalan dalam keberadaannya di tengah kebuntuan yang selama ini menjadi kenyataan di banyak tempat.
“Saya harap peserta dapat mengikuti pelatihan ini dengan baik, dan apa yang disampaikan oleh pemateri bisa bermanfaat bagi kewirausahaan di Raja Ampat,” ucapnya. [dv]