MANOKWARI,Pabarsatu.com– Pimpinan Wilayah Muhammadiyah dan Pengurus Wilayah Aisyiyah Papua Barat menggelar Musyawarah Wilayah (Muswil) ke-3 tahun 2023, Jumat (27/1/2023).
Muswil yang berlangsung di salah satu hotel di Manokwari ini mengusung tema, ‘perempuan berkemajuan mencerahkan peradaban bangsa’ dan dibuka oleh Staf Ahli Gubernur Papua Barat Bidang Pemerintahan dan Otonomi Khusus, Thamrin Payapo dan dihadiri langsung oleh Sekertaris Umum Aisyiyah Pusat, Dr Tri Hastuti.
Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) Papua Barat, Hj Suryati Faisal dalam pidatonya menyampaikan, Aisyiyah Papua Barat saat ini telah berusia 17 tahun.
Diungkapkan, Aisyiyah Papua Barat telah ikut berkontribusi positif untuk mendukung pembangunan nasional di segala aspek, baik pendidikan, kesehatan, maupun pemberdayaan masyarakat khususnya yang berorientasi pada kehidupan ibu dan anak.
Aisyiyah Papua Barat hingga saat ini sudah memiliki beberapa amal usaha, antara lain sekolah PAUD sebanyak 51, kemudian SD di Raja Ampat dan sejumlah unit usaha amal lainnya yang tersebar di beberapa Kabupaten di Papua Barat.
“Sesuai dengan tema Muswil ke-3, tentunya sudah menjadi kewajiban organisasi wanita lainnya untuk bahu membahu mendukung pemerintah dan negara Indonesia untuk berkontribusi positif membangun bangsa Indonesia yang maju dan berkemajuan,” ujarnya.
Meletakkan dan meningkatkan harkat dan martabat wanita seluruh wanita Indonesia merupakan program perioritas yang akan di laksanakan. Meningkatkan kualitas kesehatan wanita Indonesia, pendidikan wanita Indonesia dan pemberdayaan wanita Indonesia maka kehadiran Aisyiyah diharapkan memberikan kontribusi yang maskimal.
Suryati berpesan bahwa saat ini masih situasi pandemi Covid-19 dan itu akan segera berlalu, meski begitu Aisyiyah harus tetap berpedoman dan menjaga kualitas kesehatan.
“Aisyiyah berusaha juga menyelenggarakan pendidikan di semua level dengan lebih baik dan berkualitas. Dengan perioritas pembangunan guru dan ramah anak. Berwawasan lingkungan dan mendukung terimplementasinya kurikulum merdeka di setiap jenjang pendidikan,” ucap Suriyati.
Aisyiyah juga harus bersedia menjadi perpanjangan tangan pemerintah dalam menyukseskan implementasi kurikulum merdeka di Papua Barat.
“Selamat bermusyawarah, sukseskan pemilihan kepengurusan pada masa bhakti 2022-2027 untuk Aisyiyah yang lebih maju dan bermartabat,” harapnya.
Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Papua Barat, Mulyadi Jaya menyamapaikan, sesuai dengan tema Muswil ke-3 ini memiliki makna yang bersejarah yang lahir dari perjuangan perempuan sejak 105 tahun lalu.
Dia menjelaskan bahwa Aisyiyah adalah organisasi wanita atau perempuan pertama di Indonesia dan merupakan perempuan-perempuan pelopor suatu gagasan dan ide salah satunya taman kanak-kanak lalu di ikuti organisasi lainnya.
Kedua yang di pelopori Aisyiyah adalah menggagas berdirinya kongres wanita Indonesia, pemberantasan buta huruf di Indonesia, menggagas berdirinya musollah pertama dan sebagainya.
Begitu panjang perjalanan Aisyiyah sehingga dangat besar kontribusi bagi era perjuangan revolusi merebut perjuangan saat itu. Sehingga dengan demikian perjuangan itu tidak boleh berhenti atau mengalami kemunduran.
“Kita harap kedepan amal-amal usaha terus berkembang dan maju tidak boleh kalah dengan apa yang sudah di gerakkan pendahulu Aisyiyah terdahulu. Harus berkembang dan maju,” katanya.
Menurut Mulyadi, Saat ini Indonesia sedang tidak baik-baik saja. Tahun 2023 hingga 2024 akan menjadi kritis di segala aspek terutama saat menjelang Pemilu. Maka dari itu peran Muhammadiyah dan Aisyiyah bagaimana memperkuat dan menyadarkan penyelenggara Pemilu, peserta Pemilu maupun yang akan memilih nanti.
Tidak hanya itu, peran Aisyiyah juga bagaimana menyadarkan atau memperkuat dan menjunjung tinggi proses demokrasi yang bermartabat agar lahir pemimpin terbaik dan bermartabat.
“Jadi Muswil Aisyiyah Papau Barat ini dalam rangka regenerasi agar organisasi ini lebih eksis, lebih kuat dan mencapai apa yang sudah di cita-ciptakan dalam visi misi Aisyiyah dan Muhammadiyah itu sendiri,” harapnya.
Pada kesempatan ini, Sekertaris Umum Aisyiyah Pusat, Dr Tri Hastuti menyampaikan, selamat bermusyawarah kepada seluruh semoga peserta Muswil ke-3 Aisyiyah Papua Barat.
Dia berharap semoga Muswil ini menjadi musyawarah teladan dan menjunjung tinggi nilai-nialai keadaban serta menghasilkan program yang baik dan komitmen tinggi untuk memajukan masyarakat dan bangsa.
Dia juga berharap melalui Muswil ke-3 ini juga nantinya bisa menghadirkan atau menghasilkan program yang luar biasa dan terus bersinergi serta berkontribusi dalam pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah Papua Barat.
“Muswil bagi Asiyiyah sangat penting agar bisa menghasilkan program-program untuk 5 tahun kedepan dan peran-peran itu harus terus di kuatkan untuk terus berkontribusi di bidnag pendidikan, kesehatan maupun ekonomi,” harapnya.
Pada kesmepatan yang sama, Staf Ahli Gubernur Papua Barat Bidang Pemerintahan dan Otonomi Khusus, Thamrin Payapo menyampaikan, tema Muswil ke-3 Asiyiyah Papua Barat ini adalah tema yang sangat visioner untuk perempuan Indonesia.
Menurutnya, kemajuan suatu bangsa dapat ditentukan oleh harkat dan martabat perempuan. Jika perempuan maju maka majulah bangsa itu, namun begitu pula sebaliknya.
Pada kesempatan yang sama, dia juga menyampaikan bahwa pemerintah berterima kasih kepada seluruh organisasi kemasyarakatan khususnya kepada Aisyiyah Papua Barat karena sudah bersinergi dengan pemerintah untuk memajukan pembangunan di Papua Barat.
Menurutnya, jika semua organisasi berkolaborasi dengan pemerintah memajukan daerah maka sebaliknya pemerintah juga akan ssangat mendukung kehadiran organisasi kemasyarakatan yang berkembang di Papua Barat.
Sejauh ini pemerintah tidak pernah mengekang bahkan pemerintah selalu memberikan bantuan.
Pemerintah daerah sangat mendukung langkah Aisyiyah mulai dari pusat sampai daerah untuk memajukan kesejahteraannya ekonomi karena itu sejalan dengan Undang-undang Otsus yang menitip beratkan masalah pendidikan, kesehatan dan peningkatan ekonomi kerakyatan.
“Ini semua sejalan dengan apa yang sudah di programkan oleh Aisyiyah. Kami sangat bangga kepada Aisyiyah karena sudah membantu pemerintah. Kami berharap ini terus dikembangkan dan pemerintah akan membantu,” katanya.
Di akhir sambutannya, Thamrin mengingatkan kepada Aisyiyah Papua Barat bahwa seiring dengan fenomena yang terjadi akhir-akhir ini di Papua Barat angka stunting berada pada 26 persen dan itu sangat tinggi sekali. Oleh karena itu ida berharap Aisyiyah Papua Barat bisa turut andil menurunkan angka stuting di Papua Barat.
“Target nasional tahun 2024 stunting di seluruh nasional menjadi 14 persen dan di harapkan Papua Barat bisa mencapai target,” harapnya.
Sebelumnya, Ketua Panitia, Supina dalam laporannya menyampaikan, peserta Muswil ke-3 ini di ikuti oleh pimpinan dan anggota Aisyiyah wilayah maupun pimpinan daerah Aisyiyah se-Papua Barat.
Tujuan Muswil ke-3 ini untuk memilih pengurus baru periode 2023-2028. Dia berharap Muswil ini dapat terselenggara dengan sukses dan lancar serta menghasilkan pimpinan yang amanah untuk periode tahun 2023-2028.
Adapun pembukaan Muswil ke-3 ini diawali dengan pembacaan kalam illahi Qur’an Al-Imrom ayat 103-104 dan di akhiri pembagian cendramata.
Hadir juga dalam kegiatan ini, Kepala Pengadilan Tinggi Agama Papua Barat, Kepala Kantor Wilayah Papua Barat, Ketua STKIP Manokwari, Sekertaris MUI Papua Barat, Perwakilan BPOM Manokwari, para ketua atau perwakilan organisasi perempuan di Papua Barat, para pegurus wilayah Aisyiyah Papua Barat serta pengurus Aisyiyah Kabupaten se-Papua Barat. [rls]