MANOKWARI,Pabarsatu.com – Polda Papua Barat menjaring dan menahan 26 kendaraan roda empat yang diduga digunakan penyalahgunaan bahan bakar minyak (BBM) Subsidi jenis Solar di Manokwari.
Kapolda Papua Barat Irjen Pol Daniel Tahi Monang Silitonga, SH., MA mengungkapkan, 26 kendaraan roda empat tersebut saat ini masih terus dilakukan pengembangan terkait keterlibatan perusahaan yang diduga penimbun BBM subsidi.
“Merekalah yang menyebabkan antrean panjang BBM subsidi di Manokwari, siapapun yang terlibat kita akan proses hukum,” cetus Daniel Silitonga saat memimpin press release pengungkapan penyalahgunaan BBM Subsidi di Manokwari, Jumat (22/7/2022).
Selanjutnya, kapolda berjanji akan melakukan penertiban serupa di seluruh SPBU penyedia BBM Subsidi di wilayah Papua Barat.
“Semua SPBU akan kita periksa, supaya memastikan BBM subsidi benar sampai kepada masyarakat yang berhak,” tegas dia.
Diketahui, saat pelaksanaan operasi pengamanan objek vital yakni di dua SPBU pada Minggu (17/7/2022) dan Senin (18/7/2022) di Manokwari, awalnya tetraring 33 kendaran namun setelah dilakukan pendalaman oleh Ditreskrimsus, tujuh kendaraan lainnya dikembalikan.
Direktur krimalinal khusus Polda Papua Barat Komisaris besar Polisi Romylus Tamtelahitu dalam rilisnya mengatakan, 26 kendaran tersebut didapatkan dari dua SPBU di Manokwari.
“14 kendaraan dari SPBU jalan baru dan 12 kendaraan di SPBU Sowi pada operasi Pam Obvit Selasa lalu,” kata dia.
Pelanggaran yang dilakukan bervariasi diantaranya tangki bensin yang tidak sesuai standar, penggunaan nomor polisi palsu untuk mengantre di SPBU lainnya.
“Bahkan ada indikasi penggunaan BBM subsidi jenis solar untuk aktivitas industri yang sesuai undang-undang tidak diperbolehkan,” jelas Romylus.
Untuk sangkaan yang digunakan Polda Papua Barat yakni Pasal 55 Undang-undang 22 tahun 2001 tentang minyak dan gas bumi junto pasal 40 ayat 9 Undang-undang nomor 11 tahun 2020 tentang cipta kerja. [kris]